Frontend Framework - Bootstrap 5

Frontend Framework yang mudah dipelajari dan powerfull untuk digunakan dalam pembuatan website.

Web Language Programming - PHP 8

PHP is a server scripting language, and a powerful tool for making dynamic and interactive Web pages. PHP is a widely-used, free, and efficient alternative to competitors such as Microsoft's ASP.

Framework PHP - Laravel

Laravel is a web application framework with expressive, elegant syntax. We’ve already laid the foundation — freeing you to create without sweating the small things.

The Mobile SDK for The WEB

An open source mobile UI toolkit for building modern, high quality cross-platform mobile apps from a single code base in React/Vue/Angular.

App Game Kit

AppGameKit is an easy to learn game development engine, ideal for Beginners, Hobbyists and Indie developers

03 Oktober 2023

Fix dan Fluid Container Pada Bootstrap 5

Assalamu alaikum Wr. Wb Salam Pinter Bareng Komputer, ...zero bit..







Semoga artikel ini bermanfaat !

26 September 2023

Pengenalan Bootstrap 5

 Assalamu alaikum Wr. Wb Salam Pinter Bareng Komputer, ...zero bit... 



Semoga artikel ini bermanfaat




26 Februari 2021

Modularisasi di dalam PHP

Assalamu alaikum Wr. Wb

Salam Pinter Bareng Komputer, ...zero bit...

Selamat siang semua !!! Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga menyenangkan ya.

Kali ini saya ingin membahas sebuah istilah dalam pemrograman yang disebut dengan MODULARISASI. Apa itu modularisasi? Ada yang tahu?

Modularisasi artinya membagi program berdasarkan modul - modul. Setiap modul dibuat untuk tujuan dan fungsi khusus. Isi dari modul dapat berupa function ataupun procedure. Modularisasi dalam pembuatan program komputer umum dilakukan, tujuannya adalah untuk mempermudah proses debugging dan pengembangan program.

Modul - modul yang telah dibuat dalam sebuah projek program dikumpulkan dalam sebuah wadah semacam koleksi modul yang istilahnya disebut dengan library. Pada saat dibutuhkan programmer cukup menggabung - gabungkan saja modul yang telah dia buat sebelumnya.

Ada beberapa perintah yang dapat digunakan untuk memanggil / menggabungkan beberapa modul yang ingin digunakan secara bersamaan, yaitu REQUIREINCLUDE, REQUIRE_ONCE, INCLUDE_ONCE, serta DL(NAMA_MODUL).

A. REQUIRE

Require() adalah bentuk konstruksi yang digunakan untuk menggabungkan suatu script PHP atau text dari file lain dengan script PHP yang memanggilnya. Script atau file yang digabungkan tidak harus berisi script PHP. Namun jika yang digabungkan berisi script PHP maka PHP akan mengevaluasi dan mengeksekusinya.

B. INCLUDE

Berbeda dengan Require() maka Include() merupakan konstruksi yang digunakan untuk menggabungkan suatu script atau file dengan script yang memanggilnya.

Perintah Include akan selalu mengevaluasi kembali script yang ada. Jika URL "fopen wrapper" di dalam php.ini maka file yang disertakan dalam include dapat berasal dari path luar.

Jika file yang dipanggil dengan Include jika berisi script PHP maka harus mempunyai tag awal dan akhir PHP yang benar, karena isi file tersebut akan dievaluasi kembali dan dijalankan oleh PHP. 

C. REQUIRE_ONCE

Sering kali saat mengunakan Require() dan Include() terjadi adanya duplikasi nama fungsi, duplikasi ini terjadi bisa karena namanya yang sama atau bisa juga suatu modul melakukan Include atau Require pada file yang sama yang mempunyai fungsi yang akan digunakan sama.

Require_Once() prinsipnya sama dengan Require() akan tetapi perbedaannya adalah dengan Require_Once maka jika terjadi duplikasi nama atau duplikasi pemanggilan suatu nama fungsi dapat dihindari. PHP dapat dipaksa untuk menggunakan nama fungsi yang telah ada sebelumnya pada Require atau Include yang pertama.


Keterangan :

Jika file require_once3.php dijalankan maka akan muncul error disebabkan karena ada function dengan nama yang sama yaitu function tampil(). Untuk mengatasi ini maka perintah require diganti dengan require_once, walaupun efek sampingnya function tampil() di dalam file require_once2.php tidak akan dikenali.

 D. INCLUDE _ONCE

Konstruksi Include_Once sama dengan Require_Once() akan tetapi kontrukti Include_Once() setiap kali selalu ada evaluasi ulang pada saat suatu perintah Include terjadi.

 E. DL(NAMA_MODUL)

dl(nama_modul) memungkinkan fungsi - fungsi eksternal yang belum didukung oleh PHP dibuat dan disimpan  di dalam file librari tertentu dapat dipanggil pada saat dibutuhkan. Pemisahan modul - modul librari ini dimaksudkan agar secara core software PHP tidak menjadi terlalu besar.

nama_modul di dalam sintaks dl(nama_modul) adalah nama modul yang berisi fungsi - fungsi yang belum disediakan oleh PHP yang disimpan di dalam file librari eksternal. Nama file ini dalam lingkup server web windows biasanya berupa file berekstensi .dll yang dibuat khusus untuk mendukung PHP, sedangkan di dalam lingkungan *NIX dalam server Apache merupakan file - file yang berekstensi .so. 

Semoga artikel ini bermanfaat.

Kembali ke menu PHP

24 Februari 2021

Class di dalam PHP

Assalamu alaikum Wr. Wb

Salam Pinter Bareng Komputer, ...zero bit...

Selamat sore semuanya !!! Selalu semangat buat kalian semua yang mempunyai kemauan untuk terus menambah skill pemrogramannya, khususnya pemrograman PHP. Semoga artikel-artikel yang saya buat ini bisa memberikan sedikit pencerahan untuk pengetahuan kalian.

Setelah pada artikel sebelumnya kita belajar mengenai OOP (Object Oriented Programming) di dalam PHP, maka kali ini kita akan membahas tentang Class. Class, Object, Property dan Method merupakan pondasi dasar saat kita ingin membangun aplikasi menggunakan struktur OOP.

A. Kegunaan Class

Di dalam OOP, Class digunakan untuk membuat kerangka kerja atau mewakili sebuah objek tertentu. Class berisi Property (Atribute) dan Method. Jadi class merupakan tempat atau wadah dari property - property dan method - method. Objek yang dihasilkan oleh sebuah class pasti akan mengacu pada isi class tersebut (properti dan method).

Berikut ini struktur sintaks sebuah Class :

Sintaks Class di dalam PHP

B. Apa itu Property (Atribute) Class dan Bagaimana Cara Menuliskannya?

Property atau Atribut di dalam sebuah class dapat diartikan sebagai data - data apa saja yang akan digunakan di dalam class tersebut. Di dalam sudut pandang objek maka properti (atribut) ini adalah semua sifat - sifat yang melekat pada objek tersebut. Misalkan, pada objek Mobil dapat ditemukan properti (atribut) seperti jenisnya, warnanya, jumlah rodanya, merknya, produsennya dan lainnya. Sedangkan pada objek Manusia dapat ditemukan properti (atribut) seperti namanya, jenis kelaminya, alamatnya, nama ortunya, agamanya dan lainnya.

Peraturan penamaan properti sama dengan peraturan penamaan variabel di dalam PHP, dan kegunaan properti juga sama dengan kegunaan variabel di dalam PHP yaitu untuk menyimpan data.

Cara menuliskan properti di dalam sebuah class dapat di awali dengan kata var dilanjutkan dengan nama propertinya atau diawali dengan scope - scope yang meliputi public, protected dan private kemudian dilanjutkan dengan nama propertinya. 

Scope dari sebuah Properti di dalam Class PHP :

  • Public - Scope public merupakan scope yang paling luas. Properti yang diberikan scope public akan tersedia dari mana saja, di dalam class lain, dan di dalam instance class yang mendefinisikan properti tersebut.
  • Protected - Scope protected membuat properti kalian dapat terlihat di class induk serta di semua class yang menjadi turunan (extends) / kelas anak dari kelas induk tersebut.
  • Private - Scope private memiliki lingkup pribadi yaitu hanya terlihat di dalam class sendiri saja.

Contoh :

Contoh pendefinisian properti dlm class PHP

C. Apa itu Method dan Bagaimana Cara Menuliskannya ?

Sebuah Method di dalam class menggambarkan sebuah aksi yang mengenai atau dilakukan oleh objek. Contohnya, dalam objek mobil maka method/aksi yang dapat dilakukan oleh mobil adalah berjalan maju, mudur, belok kanan atau kiri, mengerem/berhenti, melaju/mengegas dan lain sebagainya.

Method di dalam class dibedakan menjadi 2, yaitu METHOD FUNCTION dan METHOD PROCEDURE. Method Function adalah method yang dapat mengembalikan nilai, sedangkan method Procedure adalah method yang tidak mengembalikan nilai. Pengembalian nilai sebuah method dilakukan dengan perintah RETURN.

Cara menuliskan method di dalam class PHP adalah dengan menuliskan kata function lalu diikuti dengan nama method tersebut. Kita juga dibolehkan untuk menambahkan parameter - parameter pada saat pendefinisian method. Parameter adalah variabel yang menyertai method yang diisi dari lokasi pemanggilan method.

Pendefinisian method juga boleh menyertakan SCOPE method seperti Public, Protected maupun Private. Saat nama method tidak disertakan scopenya maka secara otomatis scopenya adalah public. Sintaks method :

function NamaMethod(parameter2) { 

//perintah yang akan dijalankan

} 

[public/protected/private] function NamaMethod(parameter2) { 

//perintah yang akan dijalankan

}  

Method Construct (Konstruktor) dan Method Destruct (Destruktor)

Method Construct dan Method Destruct adalah method dasar dalam pembuatan sebuah class. Method ini bersifat optional artinya boleh digunakan/diaktifkan boleh tidak (sesuai kebutuhan). Saat pendefinisiannya kedua method ini boleh dilengkapi dengan parameter boleh juga tidak.

Method Construct adalah method yang pertama kali dijalankan saat kelas diinstance. Method construct di definisikan dengan perintah : 

function __construct(parameter2) { 

//perintah yang akan dijalankan di awal class

}

Method Destruct adalah method yang terakhir kali dijalankan pada sebuah class. Method destruct di definisikan dengan perintah : 

function __destruct(parameter2) { 

//perintah yang akan dijalankan di akhir class

}

D. Apa itu Object dan Bagaimana Cara Membuatnya?

Object merupakan Output dari Class. Dengan object maka kita dapat menggunakan dan mengelola isi dari sebuah class. Proses membuat object dari sebuah class disebut dengan INSTANCE. Berikut ini adalah sintaks untuk melakukan proses instance :

nama_object = new nama_class ();

Contoh :

<?php

class Orang

{

    // Isi Class

} 

$org = new Orang(); //proses instance class Orang

?> 

Semoga artikel ini bermanfaat.

Kembali ke menu PHP - Modularisasi di dalam PHP

OOP (Object Oriented Programming) dalam PHP

Assalamu alaikum Wr. Wb

Salam Pinter Bareng Komputer, ...zero bit...

Selamat siang semuanya !!! Semoga siang kalian hari ini menyenangkan dan penuh keberkahan dari Allah SWT. Di kesempatan ini saya ingin membahas mengenai OOP di dalam PHP. Apakah ada dari kalian yang belum familiar dengan istilah OOP ini? Semoga semuanya sudah familiar, namun jika ada yang belum tahu OOP maka silakan teruskan membaca artikel saya ini semoga bisa membukan wawasan pengetahuan kalian.

A. Apa itu OOP?

Object Oriented Programming (OOP) di artikan dalam bahasa Indonesia menjadi Pemrograman Berorientasi Object (PBO) merupakan paradigma (Cara Pandang) pembuaan program dengan berorientasi / fokus pada Object.

Semua data dan fungsi - fungsi di dalam paradigma OOP ini dibungkus dalam kelas - kelas atau objek - objek. Berbeda dengan model pemrograman yang lama yaitu Pemrograman Berorientasi Procedure atau Procedural Oriented Programming (POP) yang mana setiap objek menerima data, memprosesnya kemudian mengirimnya ke objek lain.

Banyak programmer yang berpindah dari teknik POP ke OOP sehingga OOP menjadi populer saat ini. Hal ini disebabkan OOP model datanya lebih fleksible, lebih mudah dalam hal pengembangan program dan banyak digunakan saat ini dalam pembuatan software.

B. Perbedaan OOP dan POP

OOP (Object Oriented Programming) POP (Procedural Oriented Programming)
  1. Pendekatan lebih kepada data dari pada fungsi  
  2. Program besar dibagi menjadi objek-objek  
  3. Struktur data dirancang dan menjadi karakteristik dari objek - objek  
  4. Fungsi - fungsi yang mengoperasikan data tergabung dalam satu objek yang sama.  
  5. Data tersembunyi dan terlindungi dari fungsi/procedure yang ada di luar  
  6. Objek - objek dapat saling berinteraksi dengan saling mengirimkan data satu sama lain  
  1. Pendekatan pada algoritma 
  2. Program besar dipecah menjadi program - program yang lebih kecil (modular) dengan pendekatan top down
  3. Kebanyakan fungsi atau procedure berbagi data global  
  4. Data bergerak secara bebas dalam sistem, dari satu fungsi ke fungsi lain yang saling terkait  

Bahasa pemrograman yang sudah mendukung OOP antara lain : C++, Java, C# dan khusus di dalam PHP, OOP mulai didukung dari mulai PHP 5 ke atas. Sedangkan bahasa pemrograman yang menggunakan POP antara lain : Basic, Visual Basic, C dan Pascal.

C. Apa itu Objek di dalam OOP ?

Objek (dalam OOP) adalah segala sesuatu yang nyata (Logik) yang ada di alam semesta. Suatu objek dapat dibedakan dengan objek lainya baik dari Sifat maupun perilakunya.

  • Dalam OOP Sifat Objek dinyatakan dalam variable (data) yang selanjutnya disebut dengan atribut atau properti objek.
  • Dalam OOP Perilaku Objek dinyatakan dalam fungsi yang selanjutnya disebut dengan method atau operasi atau implementasi.

Contoh dalam dunia nyata :

Objek : Manusia

Atribut : Tinggi badan, berat badan, dan gender

Perilaku : Berjalan, berlari dan  melompat. 

Contoh dalam pembuatan aplikasi :

Nama Aplikasi : Helpdesk System

Objek : Pengguna Aplikasi Helpdesk yang terdiri dari Manager, Divisi Helpdesk, dan Teknisi

Atribut : Nama Pengguna, Level Pengguna, Status Pengguna

Perilaku : Tambah Pengguna, Edit Pengguna, Hapus Pengguna

 D. OOP di dalam PHP ?

Pemrograman PHP dengan teknik OOP dapat dilakukan sepenuhnya mulai dari PHP versi 5 ke atas. PHP versi 5 menjawab keraguan para programmer / developer programme akan kemampuan PHP dalam memecahkan masalah tentang OOP ini.

Sebuah bahasa pemrograman dikatakan support OOP jika memenuhi tiga syara berikut ini :

1. Encapsulation (Penyelubungan)

Encapsulation merupakan teknik yang digunakan untuk menyembunyikan informasi yang tidak diperlukan oleh pengguna. Data yang disembunyikan merupakan atribut dan fungsi yang saling berhubungan membentuk serangkaian struktur data. Sehingga programmer yang menggunakan kelas ataupun tipe data yang dibuat oleh programmer lain tidak perlu memahami bagaimana kelas tersebut dibuat, namun cukup memahami tentang bagaimana cara kerja kelas tersebut atau bagaimana kelas tersebut dipanggil/digunakan.

Contoh :

Encapsulation di dalam OOP PHP

 2. Inheritance (Pewarisan)

Inheritance merupakan konsep penurunan sifat yang merepresentasikan pemodelan turunan dari dunia nyata. Jadi, setiap class turunan dapat menggunakan resource berupa atribute/properties dan juga method yang dimiliki oleh induknya (class parent) yang memiliki scope Public atau Protected. Sedangkan yang scopenya Private tidak dapat diturunkan.

Contoh :

Inheritance di dalam OOP PHP

 3. Polymorphism (Banyak Model / Bentuk)

Polymorphism artinya sebuah model atau bentuk dapat digunakan pada objek yang beragam. Objek - objek yang berbeda walaupun berasal dari induk yang sama dapat memiliki fungsi yang sama dengan penerpan yang berbeda - beda.

Contoh :

Polymorphism di dalam OOP PHP

Keterangan : dari contoh di atas ada kelas induk yaitu Mamalia yang memiliki fungsi tampil, kemudian kelas ini diturunkan kepadakelas lainnya yaitu kelas Sapi yang juga memiliki fungsi tampil. Namun saat fungsi tampil dari masing - masing kelas dipanggil maka hasilnya akan berbeda - beda walaupun berasal dari induk yang sama. Ini menunjukkan sifat Polymorphism bekerja. 

Semoga artikel ini bermanfaat.

Kembali ke menu PHP - Class di dalam PHP

23 Februari 2021

Inline CSS, Internal CSS dan External CSS

Assalamu alaikum Wr. Wb

Salam Pinter Bareng Komputer, ...zero bit...

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Pengenalan CSS, maka dalam artikel ini saya ingin membahas mengenai Jenis - jenis CSS dilihat dari posisi CSS tersebut dipanggil. Ada 3 jenis CSS berdasarkan posisinya dipanggil, yaitu INLINE CSS, INTERNAL CSS dan EXTERNAL CSS.

A. INLINE CSS

Inline CSS digunakan di dalam sebuah tag HTML tertentu, yaitu dengan memanggil atribute style di dalam tag HTML tersebut. 

Cara ini kurang direkomendasikan, jika ada style yang sama untuk beberapa tag HTML, karena setiap tag HTML harus diberikan style sendiri - sendiri. Sehingga jika ada perubahan style untuk semua tag tadi maka Anda akan lebih sulit dalam mengeditnya. Namun, di beberapa situasi justru inline CSS menjadi berguna. Contohnya, saat kalian harus mensetting style untuk 1 elemen/tag HTML saja.

Contoh penggunaan Inline CSS :

Contoh Inline CSS

Manfaat Inline CSS :

  1. Bisa digunakan untuk menguji perintah CSS di dalam sebuah tag HTML tertentu hasilnya seperti apa?
  2. Untuk memperbaiki tampilan halaman web secara cepat.
  3. Proses menjalankan hasil perubahan tampilannya lebih cepat.

Kekurangan Inline CSS :

Inline CSS harus dipanggil disetiap elemen HTML.

B. INTERNAL CSS

Ada kalanya sebuah style (setting tampilan) CSS harus diterapkan pada beberapa tag HTML yang berbeda. Jika menggunakan inline css ini menjadi kurang efektif dan efisien karena harus mengetikkan perintah style yang sama di beberapa tag HTML yang berbeda. Untuk mengatasi ini maka kalian sebaiknya membuat script style di dalam sebuah tag <style>... </style> yang ditempatkan di dalam tag HEAD. Style CSS yang dibuat di dalam tag STYLE yang ada di dalam tag HEAD ini disebut dengan INTERNAL CSS.

Style CSS yang dipasang dengan metode ini akan diload/dipanggil ulang semua scriptnya setiap kali halaman dipanggil. Hal ini akan menyebabkan waktu loading halaman akan bertambah. Namun, di beberapa kasus penggunaan internal CSS membawa manfaat yang besar. Contohnya, jika kita butuh menduplikate setting tampilan (style) sebuah halaman dapat dilakukan dengan mudah – karena semuanya bisa terlihat dalam style yang ada di tag HEAD.

Contoh penggunaan Internal CSS :

Penggunaan Internal CSS

Manfaat Internal CSS :

  1. Perubahan hanya terjadi pada 1 halaman.
  2. Class dan ID bisa digunakan oleh internal stylesheet.
  3. Tidak perlu meng-upload beberapa file karena HTML dan CSS bisa digunakan di file yang sama.

 Kekurangan Internal CSS :

  1. Meningkatkan waktu akses website. Karena setiap halaman direfresh maka script internal CSS akan diload ulang.
  2. Perubahan hanya terjadi pada 1 halaman menjadikan proses tidak efisien bila kalian ingin menggunakan CSS yang sama pada beberapa file.

C. EXTERNAL CSS

Disebut external CSS karena seluruh script CSS disimpan di dalam sebuah file CSS (file berekstensi .css). File ini disimpan di dalam folder khusus di dalam folder web (boleh dinamai CSS). Kemudian untuk menghubungkan dengan halaman HTML, file CSS ini dipanggil di dalam tag HEAD dengan menggunakan tag LINK.

Contohnya, buat sebuah file CSS dengan nama style.css dan simpan di folder CSS projek kalian.

File external css

Kemudian di dalam tag HEAD halaman HTML buat tag LINK seperti di bawah ini untuk menghubungkan halaman tersebut dengan file style.css.

 <link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css" />

 

penggunaan external css

Manfaat CSS eksternal:

  1. Ukuran file HTML menjadi lebih kecil dan strukturnya lebih rapi.
  2. Kecepatan loading menjadi lebih cepat.
  3. File CSS yang sama bisa digunakan di banyak halaman.

Kekurangan CSS eksternal:

Halaman belum tampil secara sempurna hingga file CSS selesai dipanggil.


Semoga artikel ini bermanfaat.

Kembali ke menu CSS - Selector CSS

Pengenalan CSS

Assalamu alaikum Wr. Wb

Salam Pinter Bareng Komputer, ...zero bit...

Selamat pagi semuanya!!! Semoga pagi kalian hari ini merupakan pagi yang luar biasa penuh kesyukuran dan juga semangat. Pagi ini saya ingin sharing mengenai CSS yang kepanjangannya adalah Cascading Style Sheet

Apa itu CSS ?

CSS merupakan syntaks yang dapat digunakan untuk mengatur style (format tampilan) elemen yang ditulis dalam bahasa Markup seperti HTML, sehingga dapat dipisahkan antara konten dan tampilan visualnya.

CSS dibuat oleh W3C (World Wide Web Consortium) pada tahun 1996, agar tampilan halaman - halaman HTML dapat diberikan format tampilan. Karena sebelumnya halaman HTML tidak dilengkapi dengan tags yang berfungsi untuk memformat halaman.

HTML dan CSS memiliki hubungan yang sangat erat. Karena HTML adalah bahasa markup (sebagai pondasi situs) dan CSS memperbaiki format tampilan dari halaman - halaman HTML, maka kedua bahasa pemrograman ini harus bisa berjalan bersama beriringan. Dengan adanya CSS maka sebuah situs website tidak terlihat seperti sebuah situs yang ‘telanjang’ tanpa adanya tampilan yang menarik.

Apa Keunggulan CSS?

Mungkin sebagian dari kalian ada yang bertanya, kelebihan CSS apa ya? Berikut ini saya akan menjelaskan keunggulan atau kelebihan dari CSS.

Sebelum dapat menggunakan CSS, semua format tampilan CSS harus disertakan ke dalam markup HTML. Itu berati Anda harus mendeskripsikan semua background, warna font, alignment, dan lain-lain secara terpisah.

Dengan sebuah file CSS yang telah kalian isi script lengkap, maka kalian dapat mengatur tampilan semua aspek pada file - file yang berbeda, lalu menentukan format tampilan untuk selanjutnya mengintegrasikan file CSS di atas markup HTML. Hasilnya, markup HTML bisa lebih mudah dimaintain.

Secara singkat dengan CSS, Kalian tidak perlu lagi mendeskripsikan format tampilan dari masing-masing elemen secara berulang-ulang. Anda tidak membuang-buang waktu, kode yang digunakan pun lebih singkat, dan error dapat diminimalisir. Dan karena pilihan kustomisasi yang disediakan CSS hampir tidak terbatas, maka dengan CSS memungkinkan kalian untuk menerapkan berbagai macam style/format tampilan pada satu halaman HTML semenarik mungkin.

Bagaimana Cara CSS Bekerja?

Bahasa yang digunakan di dalam CSS adalah bahasa Inggris basic berbasis syntax yang dilengkapi dengan sekumpulan rule yang mengaturnya. Seperti penjelasan di atas bahwa HTML tidak dibuat untuk menerapkan elemen style (format tampilan) jika adapun itu sangat - sangat sederhana (hanya markup halaman saja). Karena HTML dirancang hanya untuk mendeskripsikan konten.

Sebagai contoh: Tag Paragraf <p>Conten</p>, dirancang untuk menampilkan artikel yang dapat diformat seperti sebuah paragraf di dalam Microsoft Word. Seperti Format Perataan (Kiri, Tengah dan Kanan). Hanya sesederhana itu.

Kemudian muncul pertanyaan. Bagaimana caranya memberikan style (Format Tampilan) untuk  paragraf yang lebih komplek? Maka jawaban ini dapat dijawab dengan sintaks CSS. Struktur sintaks CSS memiliki SELECTOR dan DECLARATION BLOCK. Pilih elemen yang diinginkan, kemudian deklarasikan perintah CSS yang akan digunakan pada elemen tersebut.

SELECTOR mengarah ke elemen HTML yang ingin Anda ubah tampilannya.  Selector ini dapat juga berupa nama properti CLASS dari tag HTML ataupun nama properti ID dari tag HTML. DECLARATION BLOCK memuat satu atau lebih banyak deklarasi (declaration) yang dipisahkan dengan tanda titik koma.

Setiap deklarasi menyertakan NAME dan VALUE dari properti CSS yang dipisahkan dengan tanda koma. Umumnya deklarasi CSS diakhiri dengan tanda titik koma, sedangkan declaration block dikelilingi oleh tanda kurung kurawal.

Contoh Struktur Sintaks CSS :

Struktur Sintaks CSS

Penjelasan :

Karena CSS bekerja secara hierarki (urut sesuai tingkatan), maka sasaran pemberian format tampilan dari script CSS di atas adalah untuk tag P yang berada di dalam tag H1 yang semuanya ada di dalam tag BODY. Format yang akan diterapkan adalah background-color (merubah warna latar belakang tulisan), color (merubah warna tulisan), text-align (mengatur perataan tulisan), font-family (memilih jenis font untuk tulisan), font-size (mengatur ukuran font tulisan). 

Semoga artikel ini bermanfaat.

Kembali ke menu CSS - Inline, Internal, dan External CSS

19 Februari 2021

Function dan Procedure di dalam PHP

Assalamu alaikum Wr. Wb

Salam Pinter Bareng Komputer, ...zero bit...

Selamat sore kalian semua script hunter!!! Semoga hari kalian menyenangkan dan selalu semangat untuk mempelajari script - script idaman kalian....hehehe.

Di dalam artikel ini saya ingin membahas mengenai FUNGSI (FUNCTION) di dalam PHP. Pembuatan fungsi ini akan sering dilakukan untuk menghemat pembuatan halaman - halaman yang berbeda saat menangani proses yang berbeda. Serta untuk memudahkan maintenance script di kemudian hari.

A. Pengertian Fungsi

Fungsi (Function) merupakan serangkaian script/kode program yang memiliki kegunaan khusus/tertentu dan sering digunakan. 

Dengan adanya fungsi ini maka programmer dapat dengan mudah karena tidak harus menulis berulang kali rangkaian kode script. Cukup dibuat sekali kemudian diberikan nama dan akhirnya dapat dipanggil berulang - ulang menggunakan nama fungsi tersebut.

B. Jenis - jenis Fungsi PHP Berdasarkan Sumbernya

 Fungsi di dalam PHP dapat dibedakan menjadi :

  1. Fungsi BUILD-IN
  2. Fungsi UDF (User Defined Function)
  3. Fungsi External 

Berikut penjelasannya :

1. FUNGSI BUILD-IN

Fungsi Build-In adalah fungsi yang telah disediakan oleh PHP dan semua programmer dapat langsung menggunakannya. Misalnya, untuk mencari akar kwadat programmer tidak harus membuat program/script khusus, tapi dapat langsung memangging build-in function yang telah disediakan oleh PHP.

Berikut ini adalah kelompok fungsi - fungsi build-in di dalam PHP :

    1. Fungsi untuk Array
    2. Fungsi untuk Matematika
    3. Fungsi untuk String dan Pemrosesan Teks
    4. Fungsi untuk Date
    5. Fungsi untuk Pemeriksaan Tipe Data
    6. Fungsi untuk Database
    7. Fungsi untuk Web dan XML
    8. Fungsi untuk Pengolahan File
    9. Fungsi untuk Pengolahan CSV
    10. Fungsi untuk Jaringan
    11. dan lain - lain

 2. FUNGSI UDF (User Defined Function)

Fungsi UDF merupakan fungsi yang didefinisikan sendiri oleh programmer. Bisa disebabkan karena tidak ditemukan fungsi Build-In yang sesuai dengan kebutuhan program yang sedang dibuat oleh programmer.

UDF dapat diletakkan di mana saja di dalam script PHP. Namun disarankan diletakkan dibagian paling atas script PHP agar memudahkan proses Debugging jika ditemukan kesalahan dalam scrip yang telah dibuat.

Contoh :

Contoh Fungsi UDF cetak segitiga

Hasil :

Hasil UDF - cetak segitiga

3. FUNGSI EKSTERNAL

Fungsi External adl fungsi yang kita buat sendiri melalui pengetahuan pembuatan function yang telah kita ketahui dan isi scriptnya meliputi semua hal yang kita butuhkan.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Kembali ke menu PHP - OOP (Object Oriented Programming) di dalam PHP

Membuat Navbar Dinamis menggunakan Array di dalam PHP

Assalamu alaikum Wr. Wb

Salam Pinter Bareng Komputer, ...zero bit...

Selamat siang semuanya !!! Semoga hari kalian menyenangkan ya. Tetap jaga diri dan selalu patuhi protokol kesehatan di manapun kalian berada.

Dalam artikel ini saya ingin membahas mengenai pembuatan menu pada halaman web memanfaatkan Navbar Bootstrap 4 atau Bootstrap 5 dan data bertipe array di dalam php.

Bootstrap 4 telah menyediakan komponen Navbar untuk membuat menu di dalam halaman web dengan cepat dan mudah. Berikut ini tampilan navbar Bootstrap 4 atau 5 :

Navbar Bootstrap 4

Kita akan memanfaatkan php untuk membuat menu dan submenu dinamis di dalam navbar. Menu dan submenu ini akan disimpan di dalam variabel bertipe array kemudian dibaca di dalam navbar sebagai item - item menu dan submenu.

Dengan menyimpan menu serta submenu ke dalam variabel array maka jika terjadi perubahan menu maka cukup melakukan perubahan data di dalam array menu dan submenunya saja tanpa harus merubah script layout navbarnya.

Berikut langkah - langkah pembuatan menu dinamis menggunakan navbar dan array php :

  1. Buat folder projek php (dengan nama bebas) kemudian simpan di dalam folder htdocs xampp kalian.
  2. Buat file php baru dengan nama index.php.
  3. Buat struktur halaman bootstrap 4 atau 5 dengan mengikuti petunjuk dari website resmi Bootstrap.
  4. Tambahkan komponen navbar bootstrap 4 atau 5 dengan struktur menu seperti gambar di bawah ini :
    Struktur Menu Navbar
  5. Tampilan hasil menu nya seperti berikut ini :
    Tampilan Navbar Menu
  6. Buat variabel array dengan nama dtmenu dan dtsubmenu untuk menyimpan data menu dan data submenu.
  7. Untuk mendinamiskan menu di dalam navbar tambahkan script berikut ini :
    Menu Dinamis

  8. Hasilnya menu dropdown akan muncul seperti berikut ini secara otomatis.Hasil menu dinamis 1Hasil menu dinamis 2
  9. Kedepannya Array yang kita buat utk mendefinisikan menu akan bisa kita pindahkan ke dalam tabel (database mysql) sehingga dapa dimanajemen untuk mendinamiskan menu pada navbar.
  10. Semoga artikel ini bermanfaat.

Kembali ke Menu PHP